Rabu, 20 November 2013

Pengertian Malware Forensik

Forensik (berasal dari bahasa Yunani Forensis yang berarti debat perdebatan) adalah bidang ilmu pengetahuan untuk membantu penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains. Dalam kelompok ilmu-ilmu ini antara lain ilmu fisika forensik, ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, ilmu toksikologi forensik, ilmu psikiatri forensik, komputer forensik dan sebagainya.

Faktor-faktor dalam menggunakan teknik komputer forensik:

  1. Dalam kasus hukum, teknik komputer forensik digunakan untuk menganalisis sistem komputer milik terdakwa (dalam kasus pidana) atau milik penggugat (dalam kasus perdata)
  2. Untuk memulihkan data jika terjadi kegagalan atau kesalahan hardware atau software. Untuk menganalisa sebuah sistem komputer setelah terjadi perampokan, misalnya untuk bagaimana penyerang memperoleh akses dan apa yang penyerang itu lakukan
  3. Untuk mengumpulkan bukti untuk melawan seorang karyawan yang ingin diberhentikan oleh organisasi
  4. Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana sistem komputer bekerja untuk tujuan debugging, optimasi kinerja, atau reverse-engineering.


Malware (perangkat perusak) berasal dari kata malicious dan software adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem komputer, atau jejaring komputer tanpa izin dari pemiliknya. Pengertian Malware atau perangkat perusak ini adalah istilah umum yang dipakai oleh pakar komputer untuk mengartikan berbagai macam perangkat lunak atau kode perangkat lunak yang mengganggu atau mengusik.
Dalam perkembangannya, pengertian Malware atau perangkat perusak sering disebut sebagai perangkat pengintai (spyware), perangkat iklan (adware) yang tak jujur, perangkat jahat (crimeware) dan perangkat lunak lainnya yang berniat jahat dan tidak diinginkan yang sengaja disisipkan atau dikirim. Menurut undang-undang, perangkat perusak kadang- kadang dikenali sebagai ‘pencemar komputer’; hal ini tertera dalam kode undang-undang di beberapa negara.
Malware atau perangkat perusak tidak sama dengan perangkat lunak cacat (defective software), yaitu perangkat lunak yang mempunyai tujuan sah tetapi berisi kutu (bug) yang berbahaya. Kelaziman perangkat perusak sebagai wahana bagi kejahatan Internet terancang bersama dengan ketidakmampuan pelantar pemburu perangkat perusak biasa untuk melindungi sistem terhadap perangkat perusak yang terus menerus dibuat, mengakibatkan penerapan pola pikir baru bagi perniagaan yang berusaha di internet. Kesadaran bahwa pihak perniagaan tetap harus menjalankan usaha dengan sejumlah pelanggan Internet yang memiliki komputer berjangkit. Hasilnya adalah penekanan lebih besar pada back-office systems yang dirancang untuk melacak kegiatan penipuan dalam komputer pelanggan yang berkaitan dengan perangkat perusak canggih.

Baca selengkapnya di:
- Jenis-jenis Malware
- Honeypot
- Klasifikasi Honeypot